Perubahmakna-- Banyak orang yang berbicara tentang masalah yang sedang ia alami, entah berbicara kepada keluarga, istri, suami, anak, saudara, orang dekat bahkan guru. Bukannya mendapatkan solusi atas masalahnya, alih-alih mendapatkan masalah yang baru. Masalah yang awalnya kecil, malahan melebar ke mana-mana, karena orang yang ia anggap mampu menyimpan masalah dengan harapan memberikan solusi, malahan menceritakan masalah tersebut kepada orang lain. Bahkan orang lain itu yang mendapatkan informasi tentang masalah yang ia alami adalah lawannya atau musuh/sumber masalahnya. Sebaiknya harus bagaimana untuk menyelesaikan masalah? Masalah itu apa? Sebab terjadinya masalah itu apa? Apakah baik orang mendapatkan suatu masalah? Kita bahas satu persatu, hehe.
Maraknya orang menggunakan media sosial sebagai ajang untuk mendapatkan popularitas. Ada orang yang memamerkan kekayaan pribadi, bukan karena ia riya atau sombong, melainkan karena ada masalah yang mana dengan harapan mengupload konten tersebut timbulnya suatu interaksi yang membuat kehidupannya biasa-biasa aja berubah menjadi luar biasa. Video-video yang setiap waktu dapat dilihat dan disaksikan banyak orang, entah konten anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, ibu-ibu, bapak-bapak dan lain sebagainya. Berita-berita tersebut nampak bermanfaat bagi kita, namun sebenarnya berita tersebut ialah awal munculnya suatu masalah.
Sesuatu yang belum kita inginkan, harapkan dan bahkan sesuatu tersebut belum kita miliki, malahan membuat kita dilema, sehingga kita berharap memilikinya juga. Setiap saat orang membicarakan pencapaian yang berhasil ia dapatkan. Awal mula ia mendapatkan sesuatu tersebut, ia dengan gamblang ceritakan. Sehingga hasil dari informasi yang ia sampaikan, nampak jelas membuat orang menjadi termotivasi namun sebagiannya iri atas pencapaian yang ia dapatkan.
Masalah muncul ketika apa yang kita harapkan dan inginkan, nyaris tidak tercapai dan bahkan jauh di depan. Timbulnya stress, perasaan yang buruk, perasaan yang berbeda dari sebelum-sebelumnya ketika sebelum mendapatkan suatu ilham tentang harapan dan keinginan tersebut.
Masalah
Bukan orang lain tetapi kita yang punya masalah. Timbulnya masalah berasal dari diri kita sendiri. Ada sebab dan akibat, jika kita haus maka solusi yang tepat ialah minum. Namun yang terjadi berbeda dengan realita yang ada, melainkan timbul pertanyaan seperti minum apa, es atau biasa, panas atau anget, manis, hasam atau pahit. Pernyataan yang membuat orang memiliki masalah, yang mana kita tahu dan sadari bahwa masalah yang ada sebenarnya ia buat sendiri.
Masalah yang ada dapat mudah diselesaikan oleh diri kita sendiri, bukan orang lain. Karena, orang lain pun memiliki masalahnya sendiri yang mana harus kita pahami hal tersebut. Salah jika ada orang yang memiliki masalah kemudian, masalah tersebut ia gantungkan kepada orang lain sebagai solusi atas masalahnya.
Masalah tersebut dapat membentuk kepribadiaan seseorang, entah menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya atau sebaliknya, membuat ia tergelincir ke dalam kehidupan madesu. Padahal kita ketahui bahwa orang hidup pasti mendapatkan masalah, namun fungsi dari masalah tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan/ meningkatkan pengalaman menjadi orang berwawasan dan berilmu. Beruntunglah orang yang setiap harinya mendapatkan ilmu baru atas masalah yang ia hadapi.
Masalah tersebut dibuat oleh kita untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan, jika harapan tersebut tidak tercapai maka gantungkan hal tersebut atau serahkan masalah tersebut kepada Tuhan, sehingga solusi-solusi yang tertutupi oleh diri; lambat laun dapat terbuka.
Masalah tersebut baik atau buruk?
Orang bijak mungkin akan berkata, tergantung keadaanya. Jika digambarkan seperti orang yang menghalangi jalan orang lain, maka masalah tersebut dinilai buruk. Namun jika kita memberikan jalan kepada orang lain untuk mendapatkan sesuatu yang orang lain tersebut harapkan, maka hal tersebut baik. Namun pertanyaannya apakah itu suatu masalah? jelas itu adalah sesuatu masalah, karena memiliki dampak bagi lingkungan dan diri kita sendiri.
Masalah dikatakan baik, jika berdampak baik bagi lingkungan, Sedangkan masalah buruk dapat membuat keruh lingkungan. Baik lingkungan sekitar ataupun lingkungan diri kita sendiri. Apa yang dimaksud dengan lingkungan diri kita sendiri? Artinya lingkungan pikiran, hati, perbuatan, karakter dan lainnya yang mencerminkan diri kita baik untuk lingkungan atau orang lain.
Saat ini mungkin masalah yang kita hadapi besar, dan terlampau besar sekali. Tidak ada orang yang mengerti dan bahkan tak mau mengerti, yang kita harapkan tidak ada. Kita hanya seorang diri, rasanya ingin menangis, berteriak, melihat alam bebas. Tanpa orang-orang yang tak sefrekuensi. Rasanya ingin kembali ke masa lalu saat bayi dlu, namun hal tersebut tak mungkin terjadi. Tarik Nafas, tenangkan diri, Rileks, cari tempat-tempat yang membuat pikiran tenang, dan istirahat sebentar.
Solusi
Kecil dan besarnya suatu masalah, sebenarnya kita yang tahu. Maka solusi yang tepatpun sebenarnya kita yang tahu. Tersenyumlah dalam menyelesaikan masalah. Berpikir positif atas masalah yang ada, jika kita tahu sebenarnya itu adalah solusi untuk mengupgrade kualitas diri, menjadi orang yang baik lagi. Jangan lupa untuk senantiasa bershalawat dan menyerahkan diri kita kepada Allah SWT.
Bersyukur atas nikmat yang Tuhan hadirkan dalam kehidupan kita.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua,
Penulis : Muhamad Padhil Sumarwan
0 Comments