MARI MENULIS

Perubahmakna—kata orang kalau kita ingin bisa menulis maka jatuh cintalah, akan tetapi bukan hanya sedang jatuh cinta kita bisa menulis, sedang patah hati pun ternyata bisa. Namun ada juga yang berpendapat bahwa jangan menulis saat jatuh cinta atau patah hati, karena tulisannya tersebut akan terlihat datar dan bahkan biasa saja, bukan tanpa alasan orang berpendapat seperti itu melainkan pengalaman yang susahnya merepresentasikan keadaan sekitar.  

Kaget namun lega

5 Agustus tepatnya pada hari jumat, dada ini berdebar tak beraturan dan bahkan hampir susah bernafas. Untuk tidurpun susah, bahkan malam itu sudah larut sekali. Namun tetap saja diri susah untuk di kontrol. Sesekali saya kepikiran tentang masalah hidup yang begitu ruwet. Namun hal ini bukanlah masalah yang harus saya sendiri selesaikan, harus diikut sertakan pula tuhan sebagai sandaran.

Saya melakukan apa yang menjadi keinginan sendiri untuk membahagiakan orang yang dicinta. Pada saat itu saya membawa makanan olahan khas bandung untuk diberikan kepada orang yang disukai, ternyata diterima baik oleh keluarganya. Harapan begitu luas di depan mata, sesampai bahagia ternyata kandas di istana khayalku.

Kabar yang diberikan begitu mencengakangkan. Ternyata niat baik tidak selalu dibalas dengan hal baik juga, ada juga dibalas denga keburukan. Bahkan balasannya membuat saya semakin percaya bahwa niat baik harus disertai dengan tujuan yang realistis. Sehingga kita tidak selalu berharapan akan balasan yang baik.

Kembali kediri

Ketika saya berbicara tentang ke Agungan Tuhan, maka segala isi dari bumi ini adalah kesempurnaanNya. Bahkan seisi bumi adalah saksi, bahwa tuhan ialah sang Agung. Nah, kembali pada sifat dasar manusia bahwa sudah fitrahnya baik, namun kenapa masih ada orang jahat? Jawabannya ialah kembali kepadaNya. Bahwa kehidupan di dunia ini senantiasa disandingkan dengan keseimbangan hidup.

Orang baik maka pribadinya akan bersahaja, namun tetap bahagia. Ada kata-kata dari sang bijak bahwa ada sebab itu pasti ada akibat, begitupun buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Berlaku baik pasti akan menghasilkan balasan baik. Itulah arti kehidupan sesungguhnya. Bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, manusia, lingkungan serta alam sekitar.

Penulis : Muhamad Padhil Sumarwan

 

 

 

Post a Comment

0 Comments