Pelajaran Hati; gelisah

Perubahmakna -- Pernah suatu ketika ada suatu perasaan yang membuat hati tidak nyaman, padahal waktu itu tidak ada masalah. Akhirnya perasaan tersebut berdampak terhadap aktivitas berikutnya yang membuat kegundahan berlebih, bukan dramatis tapi memang sebagian orang merasakan perasaan tersebut, meskipun dipikir-pikir tidak melakukan kesalahan. Sebagian dari kita mungkin akan bertanya, sebenarnya saya melakukan kesalahan apa ya, sampai-sampai kegelisahan ini tidak kunjung berhenti? Malahan semakin hari semakin parah? Mari kita bahas permasalahan tersebut. Tapi sebelum melanjutkan membaca, jangan lupa siapkan kopi hitam serta makanan ringan lainnya... hehehe

Bejibun Informasi

Dewasa ini kita sering dibuat kebingungan oleh media. Banyaknya informasi yang setiap detik berubah, dari satu tempat ke tempat lain, dari negara sendiri hingga negara luar. Hal tersebut berdampak pada pemahaman kita terhadap makna yang di sampaikan oleh si pembuat berita. Bukannya ingin memberikan informasi malahan berharap mendapatkan popularitas dari berita yang ia sampaikan. Nilai daripada berita yang di sampaikan kadang kala tidak memiliki infomasi yang baik bahkan hoax. Hal tersebut sering kali saya jumpai di berbagai platform media sosial, baik situs resmi ataupun situs bodong. 

Jika kita memiliki sikap yang kurang teliti maka berhati-hatilah, karena banyak sekali contohnya. Kita sebut saja kebanyakan orang membaca informasi yang hanya satu sumber berita saja, sedangkan sumber berita tersebut kadang tidak relevan dengan keadaan aslinya. Namun kita malah menyampaikan berita tersebut kepada orang-orang, sehingga tanpa sadar kita menyebarkan berita yang hoax. Namun tidak sampai disitu, jika berita yang disampaikan banyak, maka akan menyebabkan kebingungan publik. Dampak yang diakibatkan karena berita tersebut sangatlah besar, jika kita bagi menjadi dua bagian, maka pilihan tersebut adalah internal dan eksternal. Internal berdampak terhadap diri kita pribadi, sedangkan eksternal berdampak terhadap khalayak luas.

Saya tidak akan membahas tentang khalayak luasnya, karena pasti temen-temen sudah paham dan sudah tahu, namun saya contohkan saja seperti kerusuhan saat demo, padahal banyak diantara temen-temen tidak tahu sebenarnya yang didemokan itu apa, lalu perselisihan antar umat beragama, dan lain sebagainya. Nah kita bahas secara internal yaitu diri kita sendiri. Pastinya perasaan gelisah awal mulanya karena kesalahan yang sebenarnya kita lakukan namun sudah kita lupakan, sedangkan dikhlayak banyak kesalahan tersebut sedang berlangsung. 

Terasa dan tidaknya hal tersebut sangatlah mungkin dirasakan. Namun jangan risau karena kesalahan tersebut lambat-laun akan mendatangi kita, sehingga diharapkan mampu merubah keadaan, yang tadinya gelisah tanpa sebab dan sekarang gelisah dengan sebab. Makna yang diperoleh dari kejadian tesebut disinyalir mampu memberikan kebaikan pada diri sendiri, sehingga mampu dijadikan suatu pengalaman hidup yang tak terlupakan. Meskipun salah tetap salah, namun jika niat dalam hati ingin berubah untuk memperbaiki diri, pasti semuanya akan baik-baik saja. Hal yang berlalu biarlah berlalu, sedangkan masa depan masih panjang dan perlu adanya daya juang yang tinggi.

Semoga bermanfaat, jangan lupa juga baca artikel lainnya seperti Habis baday terbitlah terang. Artikel tesebut sangat keren untuk dibedah dan dipelajari. Nuhun

Penulis : Muhamad Padhil Sumarwan





Post a Comment

0 Comments