Perubahmakna-- Jika saya terus membanding-bandingkan mungkin tidak akan ada bandingannya. Begitupun jika kehidupan hanya mengandalkan ego untuk memberi makan nafsu angkara, saya pikir hal tersebut tidak akan membuat kita bahagia bahkan akan sengsara. Begitupun pasangan hidup?
Catatan
Jika kita perhatikan secara kasat mata, mungkin ia sosok orang sempurna. bahkan tidak terlihat keburukannya sama sekali. Namun ada orang yang kita kenal nyaris tidak pernah terlihat kebaikannya dan ternyata ketika kenal lebih dekat ialah sosok sempurna sesungguhnya.
Ketika berbicara tentang sempurna sudah saya tuliskan bahwa segala aspek di bumi ini sejatinya sudahlah sempurna. begitupun ketidak sempurnaan seseorang sejatinya ialah sosok yang sempurna yang sesungguhnya.
Satu kalimat yang selalu terlintas dibenak bahwa pasangan itu sejatinya tidak ada yang sempurna namun kesempurnaan itulah seorang pasangan yang mengidealkannya. Pertanyaannya ialah kesempurnaan yang mana yang akan kamu inginkan? Jawab sendiri pakai hati jangan pakai logika.
Cermin ialah bentuk pasti yang terlihat oleh mata. Namun apakah yang dipantulkan cermin menggambarkan kebaikan atau kejelekan orang yang melihatnya? Jawabannya kan jelas tidak. Namun jawaban tidak tersebut tidak lepas dari sudut pandang mana yang kita lihat, jawab sendiri. hehe
Usia
Mungkin bagi sebagian orang, bahwa menikah itu harus seumuran dengan harapan bahwa ketika seumuran maka akan saling mengerti dan saling pahami. Namun sebagiannya lagi bahwa menikah usia perempuannya harus lebih muda dari laki-laki dengan maksud laki-laki ialah pemimpin dan imam bahwa akan dibawa kemana kapal ini.
Dan ada sebagiannya lagi berpendapat bahwa laki-laki harus lebih muda dibanding perempuan karena perempuan adalah sosok ibu yang bisa mengayomi anak-anaknya dan menyalakan lampu di kehidupan rumah tangganya.
Hal tersebut sejatinya semuanya benar dan tidak salah. Akan tetapi usia tidaklah menentukan tingkat kedewasaan sesorang, tingkat kepemimpinan sesorang dan bahkan tidak serta merta ikut andil dalam kriteria pasangan yang tepat, karena jodoh itu ada pada ketetapan Allah dan kita sebagai makhluknya hanya bisa merencanakan dan tidak bisa mentolerin segala hal yang menjadi keputusannya.
Persoalan
Banyak dari kita tidak pernah mau paham dengan hal itu, sehingga tingkat pemahamannya hampir tidak ada yang akhirnya nafsu dan ego menggebu di dada. Ketika nafsu dan ego menggebu di dada maka pandangan positif akan kebijaksanaan hampir tidak terlintas.
Perasaan akan kebahagiaan orang yang di sayang, hampir sempat tak terelakan. Tidak peduli dengan kondisi perasaan yang ada hanya mengikuti pandangan orang lain dan keegoisan semata. Jangan mengharapkan penghormatan akan apa yang dilakukan, karena hal tersebut dapat memicu perasaan kekosongan.
Sebenarnya jika kita mau mengkaji lebih dalam lagi tentang persoalan hidup, alangkah bijak ketika apa saja yang Allah hadirkan ke dalam kehidupan, maka kita rasakan dan pahami apa maksud dari semua itu. Jangan menggunakan nafsu melainkan menggunakan rasa pasrah yang teramat dalam.
Tawakal ialah bentuk kepasrahan yang begitu luhur dan sangat manjur untuk dilakukan bagi kita semua yang memeluk keyakinan beragama. Jangan sampai menggantungkan diri kepada apa yang memang bukan yang ditakdirkan.
Semoga bermanfaat artikelnya yaws..
Penulis : Mumahad Padhil Sumarwan, S.Kom
0 Comments