Perubahmakna -- Sebentar lagi kita akan melaksanakan ibadah puasa ramadhan, dimana bagi muslim di dunia ialah bulan yang ditunggu-tunggu. Banyak sekali keutamanaan yang dihadirkan di bulan suci ramadhan ini. Jika ibadah puasa dilakukan dengan baik sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunnah maka akan terlepas dari dosa-dosa, bersih kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya. Dilaksanan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, akan menghapuskan dosa-dosa yang dulu pernah dilakukan.
Bagi sebagian masyarakat indonesia untuk memulai ibadah puasa, banyak sekali tradisi yang biasanya dilakukan. Mulai dari; Ziarah kubur/nyekar, silaturahmi ke saudara-saudara, tetangga dengan mengirimkan makanan seperti daging ayam, daging sapi, serta makanan-makanan lainnya. Namun yang paling sering dilakukan oleh mayarakat saat ini ialah cucurak. Cucurak ialah makan besar bersama keluarga, saudara, sahabat, dan teman dekat untuk menyambut bulan suci ramadhan. Pertanyaannya apakah kita harus cucurak? kalau tidak cucurak emangnya kenapa? Mari kita bahas, ayo kita mulai berpikir dengan jernih..
Bahagia
Saya seorang muslim yang Alhamdulilah sejak lahir, terlahir dalam keluarga muslim dari kake, kake, dan kakenya lagi. Dalam islam banyak sekali ilmu yang harus dipahami oleh hati dan pikiran terbuka. Kemudian hal-hal yang menyangkut dalam proses pengembangan diripun banyak tertuang dalam islam. Banyak cara yang dilakukan dan dipraktekan untuk mendekatkan diri kepada sang maha pencipta. Kegiatan tersebut baik dilakukan dan sangat dianjurkan. Salah satunya ialah berpuasa di bulan suci Ramadhan.
Dalam islam banyak sekali jenis puasa, seperti puasa sunnah dan puasa wajib. Jika puasa sunnah, maka dilaksanan selain di bulan ramadhan. Namun jika puasa wajib, maka pelaksanaannya ialah pada bulan ramadhan. Adapun dalam pelaksanaanya ada kendala seperti sakit, menstruasi bagi wanita, dan lain sebagainya yang mengharuskan tidak berpuasa, maka wajib puasanya diganti pada hari dan bulan selain bulan ramadhan. Adapun puasa sunnah, jika tidak dilakukan maka tidak wajib untuk mengganti puasanya.
Perasaan yang sangat saya rasakan dalam menyambut bulan ramadhan ialah teramat sangat bahagia. Karena dalam kurun waktu satu bulan, kita akan mendapatkan banyak sekali rahmat dari Allah SWT, kebaikan-kebaikan yang nanti kita akan lakukan semoga mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan bahkan berkali-kali lipat catatannya. Sehingga, semoga apa yang diharapkan dan diinginkan semuanya dapat diberi kemudahan oleh Allah SWT.
Semua rencana yang dilakukan akan dapat terealisasi dengan baik jika kita penuh dengan perencanaan. Sebelum melaksanakan ibadah puasa, biasanya saya membuat berbagai perencanan, sehingga apa yang saya harapkan dapat mudah dilakukan secara berkala. Rencana yang saya buat seperti membuat rencana hatam Alquran, bagaimana caranya? maka saya membuat strategi, jam-jam berapa saja, waktu yang tepat untuk melaksanan Tedarus Alquran. Melaksanakan ibadah taraweh atau shalat malam setelah shalat isha, itupun sangat hebat pengaruhnya bagi kebutuhan rohani kita.
Begitu bahagianya jika kita sudah mengerti dan memahami apa saja yang akan terjadi pada bulan ramadhan.Upgrade diri yang sangat komplek, ya adanya di bulan ramadhan. Gimana tidak, jiwa empati kita, jiwa sosial kita, jiwa rendah hati kita, sudut pandang kita terhadap berbagai hal yang terjadi di keseharian kita, pada bulan ramadhan semua itu akan kita latih, sehingga diharapkan dapat menjadi pribadi yang sangat baik lagi, bahkan menjadi diri yang dermawan.
Kebiasaan-kebiasaan buruk yang setiap hari kita lakukan, mau tidak mau pada bulan ramadhan harus di Stop. Alangkah malangnya nasib seseorang jika kebiasaan buruknya tetap dilakukan namun ia dalam keadaan berpuasa. Ia hanya menahan lapar tanpa mendapatkan pahala sedikitpun dan malangnya mendapatkan dosa.
Kebersamaan
Bayangan akan hal-hal yang akan dilakukan di bulan ramadhan seperti halnya pawai obor, rasanya membuat hati bergembira. Semua fokusku tertuju kepada kegiatan yang tidak akan ada di bulan selain bulan ramadhan. Kebersamaan yang menyatukan kita semua, seakan perbedaan suku, budaya, adat istiadat semua bermuara pada satu, ialah keyakinan kita kepada Allah SWT dalam ajaran agama islam.
Kita bersama-sama menyucikan diri kita. Insyaallah semua niat baik kita akan mendaptkan ridha dari Allah SWT.
Minal Aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin..
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika ada kata-kata saya yang menyinggung perasaan pembaca, mohon dimaafkan. Karena kesalahan murni dari saya, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Penulis : Muhamad Padhil Sumarwan
0 Comments