Perubahmakna -- 18 - Juli – 2022 tepatnya di sekolahan SMA, saya memakai baju seragam guru, berdiri berbaris dihadapan para murid sekolah melaksanakan kegiatan upacara bendera untuk yang pertama kalinya sejak 2018 lalu. Dihadapan kelas x, xi, dan xii saya berusaha menjadi pribadi yang bisa digugu dan ditiru. Kesan apa yang saya dapat dari kegiatan ini? Mari kita simak artikel di bawah ini. Hehe
Kesan pertama
Ingatan saya dibawa ke zaman dimana
saya masih bekerja di perusahaan swasta tahun lalu, waktu itu saya berada di
dalam mobil, melihat ke arah luar jendela kemudian saya buka jendela tersebut
terdapat objek yang membuat jiwa saya tersentuh bahwa terdapat sederet tentara yang
sedang melaksanakan kegiatan upacara bendera. Dalam hati saya beucap, “kapan
saya bisa upacara kembali?”.
Bukan tentang capek nya berbaris
namun makna daripada isi yang tercantum dalam upacara tersebut, mulai dari
pengibaran bendera sang saka merah putih, menyanyikan lagu indonesia raya, menyanyikan
lagu daerah, pembacaan UUD 1945, pembacaan sumpah pemuda, dan lantunan doa yang
menyentuh jiwa.
Lamunan saya ketika melihat
seorang anak didik yang begitu hikmat melaksanakan kegiatan upacara tersebut,
teringat masa dimana saya selalu menjadi orang yang mengibarkan bendera sang
saka merah putih, di depan para tokoh yang berpengaruh pada masanya, teringat
pula saat saya selalu menjadi pemimpin upacara, bentakan saya hingar di telinga
setiap peserta yang mengikuti upacara tersebut.
Saya berusaha mengingat setiap
kejadian di masa lalu yang berbeda dari sekarang, namun saya yakini bahwa saat
ini saya berdiri disini adalah cita-cita saya dimasa lalu. Setiap hal yang
datang dan pergi dalam kehidupan saya sejatinya adalah cita-cita dan keinginan
saya di masa lalu.
Termotivasi
Ingin rasanya saya mengabdi untuk
negeri, sehingga setiap aktivitas yang dilakukan sejatinya bernilai untuk orang
banyak. Setiap hari saya melihat banyak sekali keajaiban yang terjadi di bumi
ini. Bukan tanpa sengaja namun setiap hal yang muncul dalam pandangan saya
sejatinya adalah anugrah dari Allah SWT.
Bersyukur atas nikmat yang Allah
berikan kepada kita, tanpa memandang sedikit pun hal yang negatif dalam diri
kita.
Penulis : Muhamad Padhil
Sumarwan, S.Kom
0 Comments