Tumbuh harapan baru


Perubahmakna—Dalam perjalanan yang sangat panjang ini saya banyak menemukan beragam pelajaran tentang pengembangan diri. Kehidupan sudah pastinya melelahkan, namun lebih menyedihkan ketika hidup tanpa sebuah harapan.

Jargon

Ketika saya berjuang sendiri untuk menemukan sebuah tujuan hidup, komitmen serta konsisten sangatlah penting. Waktu itu semangat sangatlah diutamakan, kemudian mental serasa tak ada batasnya.

Pagi siang sore serta malam senantiasa konsisten berlatih. Entah berlatih fisik, mental, spiritual itu semua saya lakukan.

Pada masanya saya memiliki ambisi yang begitu menggebu, kemudian sampai batasnya semua itu hilang entah kemana. Digores sedikit demi sedikit oleh perubahan zaman serta umur yang begitu cepat berlalu, tanpa meninggalkan bekas masa lalu.

Saya masih begini, pengalaman yang begitu banyak tak dapat membuat saya jadi apa-apa. Entah mungkin jadi pegawai atau karyawan disebuah perusahaan ternama, namun sekarang hanya seorang penganggur yang tak memiliki banyak teman dekat.

Saya sadar betul bahwa ini adalah bagian daripada rencana Tuhan yang harus saya lalui  menuju titik penentu.

Titik Terang

Saya sadar betul bahwa saat ini saya menginginkan hubungan rumah tangga. Seorang istri yang begitu menyayangi saya, seperti saya menyayangi ibu saya sendiri. Terasa berat, memang mencari seorang istri ibarat mencari bunga mawar di taman mawar itu sendiri, semuanya percis sama, hampir tak ada bedanya. Ribuan bunga mawar yang sama namun tak sama.

Jodoh itu adalah cerminan diri, jika saya kaji ulang kalimat sebelumnya tentang jodoh itu adalah cerminan diri, maka saya menemukan jawaban atas ini semua bahwa hati saya masih bimbang, belum ada pendirian yang matang, sehingga ketika ada perempuan yang mendekat saya langsung ciut. 

Ketika mencari jodoh dengan kriteria 4 hal dalam islam, kayanya hampir tidak ada. Karenanya banyak kekurangan diantara banyak makhluk yang bernama manusia ini.

Doa itu ibarat perisai yang membuat kita senantiasa terjaga. Bagaimana mungkin doa yang lain dijalankan hal yang lain pula. Maka itu tidak mungkin. Sehingga ketika menginginkan hubungan rumah tangga, saya sendiri dihadapkan dengan persoalan-persoalan keluarga yang begitu rumit untuk dipecahkan.

Seorang suami yang tak bertanggungjawab terhadap istrinya dan sebaliknya seorang istri yang acuh kepada suaminya. Itu semua jadi bahan pelajaran bagi saya. Apa serta kenapa itu dapat terjadi.

Lantas benar saja doa yang dilantunkan secara tulus maka akan dihadirkan ke sebuah pengalaman nyata tentang pencapaian doa tersebut. bukan langsung kepada inti doanya menjadi apa, melainkan prosesnya akan kita tempuh menjadi seperti apa.

Ketika saya mulai berjalan dalam ritme kehidupan tersebut maka saya selalu dipertemukan dengan keputusan-keputusan yang berat, tergantung dari doanya.

Ketika saya bersyukur tentang itu semua maka ketenangan akan didapat. Ketika saya ikhlas tentang itu maka kebahagiaan akan menghampiri.

Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

Post a Comment

0 Comments