WAKTU FAJAR DATANG

Perubahmakna—21 Juli 2022, Mungkin ini adalah isyarat bahwa saya harus tetap berjalan, meskipun badan terasa terkoyak, yang diakibatkan peristiwa semalam. Dinginnya pagi ini membawaku pada sebuah keadaan terlena akan nikmatnya dunia impian. Namun saya harus bangun untuk mengisi lembaran kertas kosong sebuah cerita, martabat kehidupan. Mari kita baca artikelnya, semoga memiliki dampak positif dalam kehidupan kita.

Kedewasaan

Saya hampir setiap saat dihadapkan dengan masalah kehidupan, baik masalah keluarga, kerjaan, serta lingkungan sekitar. Tidak jarang masalah tersebut membuat diri kita terpuruk, gelisah serta mengeluh. Sehingga mempengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan pada hari itu. Rasa antusias pun selalu berkurang bahkan sering menghilang. Sehingga hasilnya begitu buruk bagi lingkungan sekitar, misalnya saja teman dekat, lambat laun mereka akan menghindari kita.

Gambaran awal dari sebuah masalah makan akan berakhir seperti pada paragraf di atas. Namun berbeda hal, jika setiap masalah yang berdatangan kita gantungkan kepada Allah SWT, maka hasilnya akan jauh berbeda. Sabar, ikhlas, kemudian pasrahkan setiap masalah tersebut kepada yang buat.

Dari kata sabar, ikhlas, kemudian pasrah itu sebenarnya berada dalam diri kita sendiri. Jika kita sadar akan ajaran Agama Islam bahwa orang dibedakan berdasarkan sifat tawakalnya kepada Allah bukan fisik ataupun psikis yang terlihat oleh manusia. Maka tawakal adalah prisai yang ampuh untuk menaklukan setiap masalah yang datang.

Lunturkan sifat pesimis dalam hati, sehingga akar gunung es yang begitu besar tidak nampak ke permukaan. Dan bahkan akar tersebut berafirmasi tentang hal positif untuk kehidupan.

Akhiran

Setiap orang akan melakukan pendekatan kepada tuhannya namun dengan berbagai macam cara yang berbeda, tergantung dari keinginan orangnya. Ada orang yang ditimpa musibah melakukan muhasabah diri dengan cara tawakuf di masjid. Ada pula orang yang seolah tidak memiliki masalah dalam hidup, namun ia senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada tuhannya.

Penulis : Muhamad Padhil Sumarwan, S.Kom

 

 

 

Post a Comment

0 Comments