Ia terbakar oleh dirinya sendiri

Perubahmakna -- Sebuah perasaan suka sering muncul dan dirasakan setiap insan yang bernyawa. Perasaan tersebut didasari oleh nafsu yang melekat pada manusia. Baik manusia maupun hewan pasti memiliki hal tersebut. Namun ada keistimewaan yang Tuhan sematkan kepada manusia ialah akal/ pikiran serta hati untuk mengontrol nafsu tersebut. 

Bagaimana bisa hewan mengontrol birahinya ketika nafsu tersebut memuncak padanya. Sedangkan yang saya tau, tidak ada sekolahan khusus hewan seperti yang manusia pelajari. Penambahan umur yang manusia alami, seiringan dengan pelajaran akhlak yang harus diamalkan. Peningkatan IQ dan EQ membuat seorang manusia secara sadar melakukan hal yang ia angap baik untuk dirinya. Kontrol atas perbuatan yang dilakukan, berdasarkan kesadaran yang ia pikirkan sebelum-sebelumnya. 

Namun sering kali manusia tenggelam dalam kontrol yang bobrok. Nafsu dan pikiran seringkali tidak selaras dengan dirinya. Nafsu yang memberi gairah hidup, malahan tidak dikontrol dengan baik. Seringkali diberi makanan dengan perbuatan yang buruk. Nafsu yang ada dalam dirinya perlahan menggerogoti mahkota diri, sehingga membuat kekalutan dan kontrol yang buruk. 

Tidak semua orang begitu, banyak orang yang mampu mengendalikan nafsu, pikiran serta hatinya. Sehingga risiko yang akan datang atas apa yang dikerjakannya berdampak baik bagi lingkungan maupun dirinya. Seringkali orang sulit mengendalikan nafsu tersebut. Namun dengan belajar orang dapat mengendalikannya. 

Uka-uka

Ketika berduaan dengan seorang akhwat dalam ruangan tertutup. Apa yang kalian lakukan? pasti dengan seketika nafsu tersebut muncul. Pikiran yang tidak diharapkan datang bermunculan bak laron beterbangan. Entah bayangan negatif yang muncul dan bayangan positif yang terbayang. Semua itu nampak dalam lamunan yang sangat singkat. 

Bagi seorang muslim sudah sepantasnya mengendalikan diri. Dan mengontrol setiap gerakan yang secara sadar dan tak sadar akan dilakukan. Pikiran harus terfokus kepada risiko yang akan datang. Baik pikiran kita maka baik pula respon yang terjadi. Buruknya pikiran kita maka risiko yang akan datangpun pasti berdampak buruk. 

Kedewasaan seseorang dituntut harus mampu mengendalikan kesadaran penuh atas dirinya. Bijaklah dalam melakukan sesuatu. Jangan paksakan nafsu untuk mengendalikan diri. Buatlah nafsu terbakar oleh dirinya sendiri, sehingga abu yang dihasilkan, berguna bagi lingkungan bukan malahan menghancurkan lukisan warna pelangi itu.   

Respon diri

Kendalikan semua yang datang kepada kita. Berdampak positif bagi lingkungan sekitar dan menjadikan diri menjadi figur yang baik bagi orang banyak. Ubah haluan ketitik yang lebih terang. Sudut pandang yang membedakan orang baik dan orang yang kurang baik. Semangat untuk ketitik yang lebih dicintai oleh alam. 

Bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada kita. Berbenah diri dengan cara, menarik ulur ke masa yang dulu pernah kita lalui, jurang kehancuran yang pernah kita alami. Jangan sampai terulang kembali. Berbuat baik kepada diri sendiri. Dan nikmati dunia ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Penulis : Muhamad Padhil Sumarwan

Post a Comment

0 Comments