Perubahmakna – Rahasia tentang perjalanan hidup seorang hamba, nyatanya tak bisa dibatasi oleh sedikit rencana dalam benak pribadi semata. Semua rencana sudah Tuhan atur sedemikian rupa. Tak ada yang bisa merubahnya.
Seorang makhluk yang berjalan terlunta-lunta, mendengar seorang yang berkata tentang cermin pribadinya, seakan merasa bahwa itulah gambaran dirinya saat itu. Ia percaya akan gambaran yang Tuhan berikan atas perjalanan hidupnya lewat perkataan seorang yang shaleh. Namun nyatanya hanyalah manisan. “look into your heart” imbuhnya.
Melihat Jalan
Waktu itu saat matahari mulai terbit, saya melihat banyak sekali sinar yang ia pancarkan. Seisi bumi terlihat, semuanya mampu melihat hal yang tak pernah terlihat. Sesosok anak kucing merayu sang majikan dengan harapan diberikannya makanan untuk ia makan.
Seorang pemilik kucing tak tega, melihat kucing kesayangannya kelaparan. Seketika ia berikan ikan dengan nasi yang sudah di aduk rata, sehingga nampak ikan dan nasi tak ada tabir menghalangi, semuanya menyatu dalam sepiring makanan yang siap untuk dimakan.
Orang yang benar-benar sayang kepada kita, selayaknya memberi tak harap kembali. Ia rela mengorbankan segalanya dengan harapan seorang yang ia sayangi bahagia.
Saya sering mengeluh akan ketidaknyamanan dalam diri, baik tentang penyakit, kehidupan pribadi, kehidupan sosial bahkan harapan dan cita-cita ke depan. Ibu dan Ayah sosok tangguh yang mampu memberikan gairah kehidupan kepada saya. Orang yang memberikan tujuan hidup kepada saya.
Akhirnya Kembali
Beberapa waktu lalu sebelum berakhirnya sebuah putusan tentang dua pilihan antara lanjut atau break. Saya sudah pikirkan matang-matang akan keputusan penguduran diri dari perusahaan.
Bukan hanya karena alasan yang begitu ruwet di ceritakan, namun juga ada sebuah keyakinan diri yang harus diperjuangkan, sebuah ego, gengsi, dedikasi, pengorbanan, semuanya tak ada dalam hitungan. Seperti halnya, seorang kepala desa yang berjuang mati-matian untuk warga, namun pada waktu pemilihan semuanya hilang, tak ada harganya sebuah jasa tanpa ada uang ditangan. Begitupun saya waktu itu.
Niat tak tergoyahkan didukung habis-habisan rasanya seperti mimpi tidur dalam tumpukan awan. Begitu lembut namun butuh kewaspadaan. Semuanya telah terencanakan dan teralisasikan.
Menyepi
Berberapa minggu kebelakang saya sudah biasa dengan hari tanpa adanya kegiatan. Bukan tak mau bekerja, namun hilangnya semua konsentrasi dan fokus diri. Masa yang biasa orang lain rasakan, mungkin saat ini bukan hanya saya yang merasakannya melainkan banyak orang di luar sana. Masa dimana tak ada tujuan dalam hidup, masa kekosongan.
Tak ada tujuan dalam melakukan aktivitas harian. Harapan tak ada, Tujuan tak ada, Keinginan tak ada, yang dilakukan hanya tidur dan istirahat.
Seperti menyepi, hari-hari tak ada yang berubah, semuanya sama. Bahkan antara sabtu-minggu-senin, semua hari sama, semuanya libur. Ketika melihat orang berseragam sekolah kemudian bertanya sekarang hari apa, maka jawabannya selalu hari senin-jumat.
Tumbuh
Jika beberapa minggu kebelakang saya menyepi maka berbeda dengan hari ini dan hari-hari kedepan. Saya akan bangkit dan berjuang untuk menemukan jati diri.
Seperti bunga yang layu, namun tumbuh kembali berkembang, menyebarkan wangi-wangian bagi lingkungan sekitar.
Sebuah pengalaman hidup yang memberikan banyak sekali pelajaran. Sebuah cerita yang dalam keseharian selalu dipraktekkan isi dan ilmunya. Berjuang untuk tumbuh, melakukan hal yang bermanfaat untuk kemanusiaan.
Memanusiakan manusia dan memperlakukan diri sebagai manusia.
Berikan Apresiasi ke pada diri sendiri, perbaiki perilaku diri, asah selalu kemampuan diri, koreksi setiap hal yang dilakukan dalam aktivitas hari ke hari pada saat meditasi.
Semoga bermanfaat,
Salam penulis: Muhamad Padhil Sumarwan
0 Comments