Mengasah belati demi negeri

Bekasi, Perubahmakna -- Pikiran ibarat pisau yang setiap waktu ditempa oleh masalah hidup. Tumpul, ketika tidak digunakan untuk berpikir. Melukai lingkungan sekitar, jika berkarat. Namun, jika diasah serta bijak dalam menggunakannya maka hal hebat akan terjadi. Pengayom masyarakat, pelita bagi sekitar, serta muncul kepermukaan sebagai seorang tokoh negeri. 

Sebagai seorang pemuda, maka harus tau sejarah berdirinya bangsa ini. Serta mengetahui, para tokoh yang rela mengorbankan jiwa, raga, serta harta demi kemerdekaan bangsa. Bukan hanya sekedar nama yang kita jadikan sebagai pengetahuan semu. Namun, kita harus paham bahwa kemerdekaan tidak diperolah dari kesenangan. Semuanya perlu pengorbanan serta perjuangan.

Pisau

Strategi yang digunakan berasal dari pikiran yang cerdas penuh siasat serta hati yang ikhlas. Mana mungkin seorang tokoh tidak mengenal pikirannya. Sedangkan, ia butuhkan ialah keputusan yang bijak. Mengabaikan segala kekurangan, ialah awal dari kehancuran. 

Kemarin ialah masa lalu yang harus kita jadikan evaluasi diri. Bagi yang berpikir, waktu yang sama Tuhan ciptakan untuk kita ialah 24 jam dalam sehari. Namun, hal yang kita kerjakan berbeda. Nilai yang membedakan itu semua, bermanfaat atau bumerang yang jadi penghalang bagi kesuksesan di masa yang akan datang.

Mengasah pisau di tempat yang tepat. Menggunakan pisau di waktu yang pas. Serta, menyimpan pisau ditempat yang baik. Menghilangkan pikiran negatif dalam diri, menekan rasa sombong dalam jiwa, serta mengasah kepribadian baik dalam hati.

Demi Negeri

Sebagian orang, memiliki visi dan misi yang dijadikan pondasi kesuksesan dalam mejalani kehidupannya. Namun, sebagian orang lainnya tidak memiliki itu semua. Sebagai Pemuda, visi dan misi tersebut sangatlah penting. Karena, akan menyangkut rencana yang akan kita jadikan acuan kesuksesan tersebut. 

Setiap yang hidup di bumi, pasti sudah Tuhan rencanakan jalan petualangan baginya. Namun keputusan, kitalah yang tentukan. Pilihan yang ada, perlu dipikirkan serta kita cerna baik-baik. Sehingga risiko yang ada, dapat kita antisipasi dan tangani dengan senang hati. 

Sukses bagi kaum muda, Kaya bermartabat.

Penulis : Muhamad Padhil Sumarwan


Post a Comment

0 Comments