Bekasi, Perubahmakna -- Saya berada di arah yang seimbang, tanpa kemewahan serta tanpa kekurangan. Berjalan dipinggir kota yang tak asing ku pijak. Di sebelah kiri dan kanan jalan berdiri rumah-rumah mewah, megah serta silau untuk dipandang mata dunia. Namun ada satu hal yang selalu aku pikirkan serta selalu aku analisa dalam keseharain yang menjemukan ini.
Semua sedang berada di jalurnya, waktu yang Allah sediakan untuk makhluk di bumi. Meskipun banyak orang yang tidak sadar akan keajaiban waktu, bahwa dunia berputar. Ada orang yang sedang jaya maka ada orang yang sedang kesusahan, itulah sudah menjadi kodratnya. Sesekali saya sandingkan dengan keinginan serta harapan kedepan. Ingin menjadi apa maka harus melakukan apa, punya harapan seperti apa maka konsisten itulah kuncinya.
Mata luyu bak bunga Anggrek yang tak mudah untuk adaptasi di lingkungan baru, singkat saya saksikan namun sangat besar penderitaannya, tapi manalah saya tau. Penderitaan yang setiap orang alami, ibarat badai menerpa daratan pasir Arabia. Begitu besar, serta menyapu bersih relung jiwa seorang renyuk itu. Andai ia tau bahwa tuhan sedang mengujinya serta mencoba meningkatkan harkat martabatnya maka ia tak akan mengeluh dan bahkan malu menampakan wajah luyu itu.
Setiap orang disandingkan dengan masalah hidupnya, baik si kaya ataupun si miskin. asal si miskin tau bahwa mereka yang kaya memiliki masalah. Bersyukurlah kalian yang melihat kedalam diri, yang mana sebenarnya masalah tersebut memanglah ujian hidup. Yang harus si kaya tau bahwa si miskinpun tidak selalu menampakan jiwa yang luyu namun banyak dari mereka yang senantiasa bersyukur atas kondisinya.
Waktu yang tepat ialah kiasan judul yang menggambarkan bahwa kita sedang berada pada jalurnya. Kondisi kita di masa depan tergantung harapan saat ini. Kita akan menjadi siapa tergantung kebiasaan kita hari ini. Seorang Programmer gemar membuat program, sebelum ngoding maka seorang programmer hendaknya membuat alur/flowchart untuk menggambarkan hal yang akan mereka buat.
Seperti itulah hidup. Rencanakanlah segalnya serta bersyukurlah!
Penulis : Muhamad Padhil Sumarwan
0 Comments