Perasaan dipagi ini
Ketika kulewati setiap kesempatan
dalam hidup ini, aku selalu berpikir tentang keinginan hati yang sangat besar.
Semua waktu aku lewatkan dengan banyak harapan, meskipun kadang kala berguguran
namun tumbuh kembali. Hal semacam itu adalah penomena atau kejadian bersama
waktu yang setiap orang lain pasti pernah lalui. Pagi itu seperti bunga yang
baru mekar, wanginya harum serta warna yang memikat. Menggoda yang lewat serta
menghidupkan kembali orang yang mati. Itu lah perasaanku pagi ini.
Kulewatkan pagi dengan
berolahraga. Menurut para pakar psikologi bahwasannya orang yang berolahraga
setiap pagi ialah salah satu orang yang ada dalam daftar orang yang akan
sukses. Dan menurut tokoh dalam buku yang aku baca serta video motivasi dalam youtube
ternyata hal seperti itu adalah benar adanya. Makanya aku sangat giat sekali
dalam berolahraga. Kunci sukses ialah tubuh yang sehat dan kuat. Orang yang
sukses pasti sayang sekali dengan dirinya. Mana mungkin orang sukses tidak tahu
keadaan dirinya serta jati dirinya. Pasti ia tau.
Ketika kita ingin menjadi orang
yang hebat serta berguna bagi orang lain. Langkah pertama yang harus kita
lakukan ialah mengetahui terlebih dahulu dirinya sendiri. Sehingga ia mampu
merasakan segalanya seakan dia yang mengalami. Lakukanlah segala sesuatu yang
bermanfaat. Mulai dari hal yang paling kecil sampai hal yang paling besar. Dan
lakukanlah segala sesuatu dengan sungguh sungguh. Ketika hal yang kecil
berhasil diselesaikan maka hal yang besarpun akan mengikuti. Bermimpilah yang
besar, namun lakukanlah hal yang kecil terlebih dahulu.
Kemudian aku pergi ke kebun untuk
menyiram pohon manggis. Ketika musim kemarau tiba. Pohon-pohon yang baru
ditanam harus sering di siram. Karena air sangat dibutuhkan sekali oleh pohon yang
berkembang. ketika kita telat saja menyiram pohon tersebut maka yang terjadi
pohon mati. Itulah yang sangat aku takuti, maka sudah layaknya aku menyirami
pohon tersebut. Ketika aku menyiram pohon manggis, perasaan yang aku rasakan
ialah bahagia. Aku merasakan bahwa ia tersenyum dan bangga padaku. Entah itu
hanya perasaan aku saja tapi yang jelas pohon adalah makhluk hidup yang
memiliki perasaan yang tidak memiliki akal.
Kemudian aku mengambil air
kembali ke sungai untuk menyirami pohon berikutnya, saking banyaknya pohon yang
aku siram. Sampai-sampai aku kelelahan berjalan membawa jerigjennya. Tapi itu
adalah hal yang biasa. Dan aku sangat senang sekali melakukannya. Aku berjalan
dengan perlahan tanpa tergesa-gesa dengan harapan pohon tersiram semua. Semakin
aku menyiram banyak pohon maka semakin banyak nyawa yang aku selamatkan,
meskipun yang menghidupkan serta yang mematikan ialah Allah SWT.
Setelah selesai menyiram. Aku
pergi ke kebun selanjutnya. Kebun yang satu ini tidak banyak pohon yang
membutuhkan air sebagai minumnya karena pohonnya sebagian sudah besar serta
mampu menyimpan cadangan air minum yang banyak. Aku hanya mampir sejenak untuk
melihat-lihat, serta memotong ranting yang berantakan di kebun. Kebun yang satu
ini tidak terlalu luas namun banyak sekali kehidupan didalamnya. Aku menanam
singkong yang banyak di kebun ini. Sebagian sudah diambil umbinya dan sebagian
lagi masih tumbuh berkembang.
Aku duduk dibatu yang ada di
kebun ini. Sejenak aku perhatikan banyak sekali kehidupan yang tarap ekonominya
jauh di bawah aku. Mereka menggembalakan kambing di kebun orang, serta kambing
yang ia gembalakan bukan murni miliknya alias milik orang lain, ia hanya kuli
memeliharanya. Aku berpikir bagaimana mereka bisa makan, serta mereka dapat
uang dari mana untuk makan. Aku sangat miris sekali dengan kejadian tersebut.
Lagi-lagi aku kagung kepada Allah SWT sebagai sang pencipta alam semesta serta
kita semua. Memberikan rizky yang tidak disangka-sangka serta jalan yang mana
saja. Secara logika manusia pasti tidak makan tapi Allah berkehendak lain pada
makhluknya.
Kemudian aku pulang lewat rumah
warga serta mampir dulu ke warung untuk beristirahat. Aku membeli minuman serta
makanan untuk pengganjal perut yang kosong. Padahal sebelum berangkat aku makan,
namun tetap saja lapar. Lagi-lagi aku menemukan hal yang baru, aku ngobrol
bersama orang nias. Dia sebagai sales disuatu perusahaan. Hal yang aku kagumi
dari dia ialah usianya masih belasan tahun, namun sudah berani merantau ke Jawa
Barat. Ketika kita lihat Peta Negara Indonesia, wilayahnya sangat jauh sekali
serta beda pulau. Suatu kebanggan yang sangat melekat pada dirinya. Begitu pun
aku bangga padanya.
Selesai beristirahat di warung
aku lanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Membawa jerigjen yang kosong tanpa air,
serta membawa filosofi jiwa yang tidak setiap orang ketahui maknanya. Dan aku
mengetahui semua itu. Suatu kebanggan yang menurut aku perlu di kembangkan.
Serta perlu aku publikasikan di website ku. Hehe
Aku nyampe rumah dan
beristirahat. TAMAT
0 Comments