Long distance Relationship (ldr) untuk seseorang yang aku percaya

Hubungan LDR yang sangat rumit, banyak kecemburuan yang terlahir darinya. Masalah yang kecil berubah menjadi besar semata-mata karena kesalah pahaman yang tidak pernah berujung namun solusi dari hal itu ialah tenangkan jiwa lalu sabar untuk memulainya lagi.

Semua masalah timbul karena rindu bukan yang lain. Semua masalah solusinya ialah pertemuan lalu mediasi, kemudian awali dari satu kata, lalu dua kata, kemudian beberapa kata dan selesailah permasalahan. Namun apalah jarak yang memisahkan, aku hanya bisa berdoa seakan kita berhadapan dan saling berbicara.

Aku orang yang tak mampu berbicara banyak tentang cinta, rindu serta kasih sayang. kalimatnya sulit untuk disusun, dijelaskan, apalagi diutarakan. Aku hanya bisa menatap kedalam pada wajah manisnya demi mengetahui kebutuhan akan cintanya. Serta tersenyum ketika dirinya bahagia akan apa yang aku lakukan untuknya.

Aku orang bukan seperti mereka tapi sebagian dari mereka mungkin melakukan hal yang sama seperti aku.

Aku rindu tanpa sendu namun tak jarang aku mendengar suara yang dikirimkan angin dari jawa, sebuah iringan kata “ dia sedang rindu harap berdoa untuk keadaannya. “dan kalimatnya jelas terngiang membuat aku yakin akan hadirnya.

Bahkan saat aku duduk di kursi depan rumah, aku melihat gugurnya daun yang menceritakan banyak kisah sejarah akan hadirnya di Bumi.  Sebuah perjuangan yang tak gampang dilalui, namun daun sabar menjalani.

Pagi itu sunyi, sepi sekilas seperti bayangan dari cermin bumi. Tanpa kehidupan namun tetap berjalan. Seekor burung yang hinggap pada ranting ranting pohon jemu mengeluarkan suara indahnya. Berjalan seakan ada yang menggerakan nyaris tanpa ada suara ia kepakan sayap-sayap indahnya.

ikan yang kelaparan karena belum diberi makan oleh tuannya, ia pasrah dengan keadaan. Mungkin sabar akan penantian ia lakukan.

Notif_DHilun

Post a Comment

0 Comments